BLOGGER TEMPLATES AND TWITTER BACKGROUNDS

Selasa, 17 Mei 2011

:: Hey kauuu, dengarkan aQuu ^_^

Bismillah~
Farmasiii... Farmasiii...
mau ng sibuk?? yahh jgn masuk Farmasi tohhh nengg :p :b (hhahay~
Selasa, 17 Mei 2011
20:41 WITA
msh sementara berfikir inii, mau nulis apaa yahhh..
jiaahhh, gubrakkk !!!
Hmmp~
malam ini kembali terukir sejarah. Yahh sama halnya semester lalu. (nge-bahas apaan sehh??)
hhahay, biasaalahhh tugas lagii :p
sama halnya semester lalu, klo kemarin belibet dengan laporan. sekarng belibet ngurus laporan lengkap (nasibb,,, nasibbb -_-)
yahh, untunglah d'semester 2 ini tak semenderita semester lalu (yg harus berburu asisten hanya untuk tanda tangan lembar pengesahan) kasihan...kasihan...

malam ini, ketika sibuk-sibuknyanya ngurus data2 buat lampiran laporannnn..
tiba-tibaaa..... (eng,, ing,,ong,,, :p
terdengar suara sms,,,, terdengar suara adanya percakapan via BBM (gayaaaa kaya tong pake BB :p haghaghag )
via chatbox maksud ane, xixixi~
bunyinya giniiiii,,,,
.
.
.
puuuuuuuuupp (hahahahaha~ )

STOP !!!
serius dehhh, dari td ketawa muluuuu :p :b (padahal tdk lucujiii ;p

Isi sms dan percakapan d'chat box sama rupanyaa..
dengan orang yg berbedaaa (hmp,, kaya nda enak perasaanQuuu)
perlahan Quu bacaaa............
"Zahrah,,, printkan juga sy nah yang mau d'lampirkan d'laporan. Bsk d'kampus sy bayar" okeee

-"Enak ajaaa nihhh org, kataQ membatin -_-
hmp,,, bukannya pelit kawand,, bukan pula tak mau membantu...
hanya sj enak aja ente tinggal terima jd. :p
apa susahnya ngetk dikit sj (3 lembarji ehhhh :p
(yahhh, dpt peran antagoniska bedengg tohhh *korban sinetron* Hhahay~)
Z disini dah kusuttt kerja ini laporan (Kusut kammma dendeee, hhoho~ lebayyy

sudah pote-pote nga jelasss,,,
ihhhh... z printkan tonkjiii lg itu temann (biasa hampir rangkap 5, ckckck~
hhehe, Gratisssji nahhh ganggg (hhohoho~

huaa,,, sudahmi dehhh
masih banyak tugas menantii. Oceyy ^_^
Wassalam,

Makassar, ketika itu 21:04 wita
~Fathimah Azzahrah~


Kamis, 12 Mei 2011

::: Kenapa Kita Mesti Shalat ?

Shalat lima waktu merupakan tiang agama Islam. Tanpanya Islam tidak akan tegak. Karenanya, merupakan kewajiban bagi kaum muslimin untuk menjaganya melebihi kewajiban-kewajiban yang lain.

Umar bin Khattab Radhiallahu ‘Anhu senantiasa menulis surat kepada para pejabat bawahannya, ‘sesungguhnya perkara kalian yang paling penting bagiku adalah shalat. Barangsiapa yang menjaga dan memeliharanya, maka dia telah memelihara agamanya. Dan barangsiapa menyia-nyiakannya, maka pasti dia terhadap amalan selainya lebih menyia-nyiakan lagi’.

Shalat merupakan ibadah pertama yang diwajibkan oleh Allah. Bahkan shalat lima waktu diinstruksikan secara langsung kewajibannya oleh Allah kepada Rasulnya pada malam Mi’raj.

Dan Shalat merupakan wasiat terakhir Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam terhadap ummatnya menjelang beliau menghembuskan nafas terakhir. Di mana beliau bersabda,

‘Jagalah shalat (kalian), jagalah shalat (kalian) dan (berbuat baiklah pada) budak-budak kalian’.

Shalat merupakan hal pertama yang akan dihisab dari seorang hamba dan bagian terakhir yang akan hilang dari agama. Karenanya jika shalat telah hilang, maka habislah Islam.

Shalat merupakan tiang agama. Jika shalat telah lenyap, maka runtuhlah agama. Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, ‘Pokok segala urusan adalah Islam, tiangnya adalah shalat dan puncaknya adalah jihad di jalan Allah’.

Kondisi umat Islam saat ini sangat memprihatinkan. Banyak dari mereka yang menyepelekan kewajiban shalat bahkan tidak jarang dari mereka yang enggan mendirikan shalat. Ketika adzan dikumandangkan di masjid-masjid, menyeru kaum muslimin untuk mendirikan shalat, kita dapati sebagian besar dari mereka acuh dan tidak peduli terhadap seruan mulia tersebut. Yang sedang bekerja terus melanjutkan pekerjaannya, begitu pula halnya dengan yang sedang menonton televisi, duduk-duduk mengobrol, tidur dan seterusnya. Bahkan di antara mereka ada yang sedang melintas di depan masjid, namun enggan untuk berhenti sejenak mendirikan shalat.

Fenomena semacam ini tidak dapat kita abaikan begitu saja. Masing-masing dari kita turut bertanggung jawab untuk mengingatkan mereka akan pentingnya shalat. Shalat yang merupakan identitas keislaman mereka. Shalat yang merupakan tolok ukur jujur tidaknya keislaman seseorang. Shalat yang merupakan amalan yang akan menjadi penolong seseorang kelak di hadapan Allah pada saat di hisab.

Seorang da’i berkewajiban mengingatkan umat akan pentingnya shalat melalui khutbah jum’at, ceramah, tulisan, maupun pendekatan orang perorang dst. Seorang kepala rumah tangga berkewajiban memerintahkan anak dan istrinya dan semua yang berada dalam tanggungjawabnya untuk shalat. Seorang pimpinan berkewajiban mengajak bawahannya untuk shalat.

Seseorang yang diberikan kelebihan rizki oleh Allah berkewajiban untuk menginfakkan sebagian hartanya untuk tujuan-tujuan mulia. Di antaranya adalah untuk mendukung tegaknya amar ma’ruf nahi mungkar. Mengajak kepada kebenaran manakah yang lebih mulia daripada mengajak manusia untuk menegakkan shalat? Dan mencegah kemunkaran manakah yang lebih baik daripada mencegah manusia meninggalkan shalat?

Karenanya sisihkanlah sedikit rizki yang Allah karuniakan kepada anda untuk andil di dalam Program Tebar Sejuta buku saku “kenapa kita mesti shalat” dalam rangka untuk menggugah kesadaran saudara-saudara kita kaum muslimin akan pentingnya shalat bagi mereka. Boleh jadi Rp. 1.000,- yang dalam pandangan anda tidak berarti apa-apa, dapat merubah hidup seseorang dan menjadi sarana sampainya hidayah Allah kepadanya. Sehingga merubahnya menjadi muslim yang rajin mendirikan shalat, setelah sebelumnya enggan mendirikannya.

Setiap kali dia mendirikan shalat, maka setiap kali itu pula anda mendapatkan pahala serupa dengan pahala yang didapatnya, tanpa mengurangi porsi pahalanya sedikitpun.

Maka bagaimana pula halnya jika anda berinfak Rp. 10.000,- untuk penerbitan sebanyak 10 eksemplar dari buku tersebut? Atau Rp. 100.000,-? Atau bahkan lebih dari itu? Tentu tidak terhingga lagi pahala yang akan anda dapatkan.

Marilah bersama-sama berinvestasi untuk akhirat kita.

Marilah bersama-sama menjaga tiang agama kita.

Marilah bersama-sama membantu saudara-saudara kita menjadi muslim yang sadar akan pentingnya shalat dan rajin mendirikannya.

Marilah bersama-sama mengembalikan Shalat sebagai identitas kaum muslimin di seluruh persada Nusantara.
Semoga...

Sumber : http://www.alsofwah.or.id/?pilih=lihatmaklumat&id=82
Shared by : Fathimah azzahrah

:: [Jum'at] Baca Al Kahfi Bukan Yasin!

Adalah kebanyakan kaum kita membaca surat Yasin, dimalam hari Jum'at.
Hal ini terkait dengan sebuah hadits yang menganjurkan untuk membacanya.
Namun, seiring dengan berjalannya waktu tahulah kita, bahwa hadits ini termasuk dalam hadits yang dipakai mendasarinya ternyata SEMUANYA LEMAH derajatnya.

Berikut ini adalah salah satu contohnya;

"Artinya : Sesungguhnya tiap-tiap sesuatu mempunyai hati dan hati (inti) Al-Qur'an itu ialah surat Yasin. Siapa yang membacanya maka Allah akan memberikan pahala bagi bacaannya itu seperti pahala membaca Al-Qur'an sepuluh kali".

Keterangan : Hadits ini Palsu.
Hadits ini diriwayatkan oleh At-Tirmidzi (No. 3048) dan Ad-Darimi 2:456. Di dalamnya terdapat Muqatil bin Sulaiman. Ayah Ibnu Abi Hatim berkata : Aku mendapati hadits ini di awal kitab yang di susun oleh Muqatil bin Sulaiman. Dan ini adalah hadits batil, tidak ada asalnya.
(Periksa : Silsilah Hadits Dha'if No. 169, hal. 202-203) Imam Waqi' berkata : Ia adalah tukang dusta. Kata Imam Nasa'i : Muqatil bin Sulaiman sering dusta. [Periksa : Mizanul I'tidal IV:173]

Ini berarti tidak dapat dipakai sebagai dasar untuk mengamalkannya. Terlebih lagi ternyata ada hadits lain yang terkait dengan keutamaan hari Jumat untuk membaca surat lainnya dalam Al Qur'an. Surat apakah itu? Ya, jawabnya adalah surat Al Kahfi, hal ini berdasarkan kepada hadits berikut ini;

Dari Abu Sa'id Al Khudri radhiyallohu 'anhu bahwasanya Rasulullah shalallahu 'alayhi wa sallam bersabda,

"Barangsiapa membaca surat Al Kahfi pada hari Jum'at, niscaya bacaan tersebut menjadi cahaya baginya yang meneranginya antara dua Jum'at."

(HR. Hakim dan Baihaqi dishahihkan oleh Syaikh Al-Albani dalam Shahihul Jami'us Shaghir)

Tentu sebagai muslim yang taat, kita akan mengedepankan amalan-amalan yang didasarkan kepada hadits-hadits yang sahih dan bukan kepada hadits yang dhoif alias lemah seperti amalan surat Yasin diatas.

Wallahu a'lam

Sumber : http://thetrueideas.multiply.com/journal/item/1158/Jumat_Baca_Al_Kahfi_Bukan_Yasin
Shared by : fathimah azzahrah