Selasa, 17 Mei 2011
:: Hey kauuu, dengarkan aQuu ^_^
Diposting oleh Zhaa Azzahrah 0 komentar
Kamis, 12 Mei 2011
::: Kenapa Kita Mesti Shalat ?
Shalat lima waktu merupakan tiang agama Islam. Tanpanya Islam tidak
akan tegak. Karenanya, merupakan kewajiban bagi kaum muslimin untuk
menjaganya melebihi kewajiban-kewajiban yang lain.
Umar bin Khattab Radhiallahu ‘Anhu senantiasa menulis surat kepada para pejabat bawahannya, ‘sesungguhnya
perkara kalian yang paling penting bagiku adalah shalat. Barangsiapa
yang menjaga dan memeliharanya, maka dia telah memelihara agamanya. Dan
barangsiapa menyia-nyiakannya, maka pasti dia terhadap amalan selainya
lebih menyia-nyiakan lagi’.
Shalat merupakan ibadah pertama yang diwajibkan oleh Allah. Bahkan
shalat lima waktu diinstruksikan secara langsung kewajibannya oleh
Allah kepada Rasulnya pada malam Mi’raj.
Dan Shalat merupakan wasiat terakhir Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam terhadap ummatnya menjelang beliau menghembuskan nafas terakhir. Di mana beliau bersabda,
‘Jagalah shalat (kalian), jagalah shalat (kalian) dan (berbuat baiklah pada) budak-budak kalian’.
Shalat merupakan hal pertama yang akan dihisab dari seorang hamba
dan bagian terakhir yang akan hilang dari agama. Karenanya jika shalat
telah hilang, maka habislah Islam.
Shalat merupakan tiang agama. Jika shalat telah lenyap, maka runtuhlah agama. Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, ‘Pokok segala urusan adalah Islam, tiangnya adalah shalat dan puncaknya adalah jihad di jalan Allah’.
Kondisi umat Islam saat ini sangat memprihatinkan. Banyak dari
mereka yang menyepelekan kewajiban shalat bahkan tidak jarang dari
mereka yang enggan mendirikan shalat. Ketika adzan dikumandangkan di
masjid-masjid, menyeru kaum muslimin untuk mendirikan shalat, kita
dapati sebagian besar dari mereka acuh dan tidak peduli terhadap seruan
mulia tersebut. Yang sedang bekerja terus melanjutkan pekerjaannya,
begitu pula halnya dengan yang sedang menonton televisi, duduk-duduk
mengobrol, tidur dan seterusnya. Bahkan di antara mereka ada yang
sedang melintas di depan masjid, namun enggan untuk berhenti sejenak
mendirikan shalat.
Fenomena semacam ini tidak dapat kita abaikan begitu saja.
Masing-masing dari kita turut bertanggung jawab untuk mengingatkan
mereka akan pentingnya shalat. Shalat yang merupakan identitas
keislaman mereka. Shalat yang merupakan tolok ukur jujur tidaknya
keislaman seseorang. Shalat yang merupakan amalan yang akan menjadi
penolong seseorang kelak di hadapan Allah pada saat di hisab.
Seorang da’i berkewajiban mengingatkan umat akan pentingnya shalat
melalui khutbah jum’at, ceramah, tulisan, maupun pendekatan orang
perorang dst. Seorang kepala rumah tangga berkewajiban memerintahkan
anak dan istrinya dan semua yang berada dalam tanggungjawabnya untuk
shalat. Seorang pimpinan berkewajiban mengajak bawahannya untuk shalat.
Seseorang yang diberikan kelebihan rizki oleh Allah berkewajiban
untuk menginfakkan sebagian hartanya untuk tujuan-tujuan mulia. Di
antaranya adalah untuk mendukung tegaknya amar ma’ruf nahi mungkar.
Mengajak kepada kebenaran manakah yang lebih mulia daripada mengajak
manusia untuk menegakkan shalat? Dan mencegah kemunkaran manakah yang
lebih baik daripada mencegah manusia meninggalkan shalat?
Karenanya sisihkanlah sedikit rizki yang Allah karuniakan kepada anda untuk andil di dalam Program Tebar Sejuta buku saku “kenapa kita mesti shalat”
dalam rangka untuk menggugah kesadaran saudara-saudara kita kaum
muslimin akan pentingnya shalat bagi mereka. Boleh jadi Rp. 1.000,-
yang dalam pandangan anda tidak berarti apa-apa, dapat merubah hidup
seseorang dan menjadi sarana sampainya hidayah Allah kepadanya.
Sehingga merubahnya menjadi muslim yang rajin mendirikan shalat,
setelah sebelumnya enggan mendirikannya.
Setiap kali dia mendirikan shalat, maka setiap kali itu pula anda
mendapatkan pahala serupa dengan pahala yang didapatnya, tanpa
mengurangi porsi pahalanya sedikitpun.
Maka bagaimana pula halnya jika anda berinfak Rp. 10.000,- untuk
penerbitan sebanyak 10 eksemplar dari buku tersebut? Atau Rp.
100.000,-? Atau bahkan lebih dari itu? Tentu tidak terhingga lagi
pahala yang akan anda dapatkan.
Marilah bersama-sama berinvestasi untuk akhirat kita.
Marilah bersama-sama menjaga tiang agama kita.
Marilah bersama-sama membantu saudara-saudara kita menjadi muslim yang sadar akan pentingnya shalat dan rajin mendirikannya.
Marilah bersama-sama mengembalikan Shalat sebagai identitas kaum muslimin di seluruh persada Nusantara.
Semoga...
Sumber : http://www.alsofwah.or.id/?pilih=lihatmaklumat&id=82
Shared by : Fathimah azzahrah
Diposting oleh Zhaa Azzahrah 0 komentar
:: [Jum'at] Baca Al Kahfi Bukan Yasin!
Adalah kebanyakan kaum kita membaca surat Yasin, dimalam hari Jum'at.
Hal ini terkait dengan sebuah hadits yang menganjurkan untuk membacanya.
Namun,
seiring dengan berjalannya waktu tahulah kita, bahwa hadits ini
termasuk dalam hadits yang dipakai mendasarinya ternyata SEMUANYA LEMAH
derajatnya.
Berikut ini adalah salah satu contohnya;
"Artinya
: Sesungguhnya tiap-tiap sesuatu mempunyai hati dan hati (inti)
Al-Qur'an itu ialah surat Yasin. Siapa yang membacanya maka Allah akan
memberikan pahala bagi bacaannya itu seperti pahala membaca Al-Qur'an
sepuluh kali".
Keterangan : Hadits ini Palsu.
Hadits ini
diriwayatkan oleh At-Tirmidzi (No. 3048) dan Ad-Darimi 2:456. Di
dalamnya terdapat Muqatil bin Sulaiman. Ayah Ibnu Abi Hatim berkata :
Aku mendapati hadits ini di awal kitab yang di susun oleh Muqatil bin
Sulaiman. Dan ini adalah hadits batil, tidak ada asalnya.
(Periksa :
Silsilah Hadits Dha'if No. 169, hal. 202-203) Imam Waqi' berkata : Ia
adalah tukang dusta. Kata Imam Nasa'i : Muqatil bin Sulaiman sering
dusta. [Periksa : Mizanul I'tidal IV:173]
Ini berarti tidak
dapat dipakai sebagai dasar untuk mengamalkannya. Terlebih lagi
ternyata ada hadits lain yang terkait dengan keutamaan hari Jumat untuk
membaca surat lainnya dalam Al Qur'an. Surat apakah itu? Ya, jawabnya
adalah surat Al Kahfi, hal ini berdasarkan kepada hadits berikut ini;
Dari Abu Sa'id Al Khudri radhiyallohu 'anhu bahwasanya Rasulullah shalallahu 'alayhi wa sallam bersabda,
"Barangsiapa
membaca surat Al Kahfi pada hari Jum'at, niscaya bacaan tersebut
menjadi cahaya baginya yang meneranginya antara dua Jum'at."
(HR. Hakim dan Baihaqi dishahihkan oleh Syaikh Al-Albani dalam Shahihul Jami'us Shaghir)
Tentu
sebagai muslim yang taat, kita akan mengedepankan amalan-amalan yang
didasarkan kepada hadits-hadits yang sahih dan bukan kepada hadits yang
dhoif alias lemah seperti amalan surat Yasin diatas.
Wallahu a'lam
Sumber : http://thetrueideas.multiply.com/journal/item/1158/Jumat_Baca_Al_Kahfi_Bukan_Yasin
Shared by : fathimah azzahrah
Diposting oleh Zhaa Azzahrah 0 komentar