Cahaya cinta yang diberkati
Dibalut karunia dan ridha Ilahi
Inilah hari yang dinanti
Ketika madu suci temukan kumbang sejati
Menjaga dan memiliki wangimu dengan namaNya
Tibalah waktu yang ditunggu-tunggu itu!
Wahai putriku terkasih, telah datang seorang pemuda berhati jernih ke
hadapanku. Matanya yang jujur dan lisannya yang santun telah memikatku
untuk bertanya padanya. “Apa yang kau inginkan dari putriku, wahai
pemuda?”. Dan ketika dijawabnya bahwa ia inginkan engkau sebagai
pendamping hidupnya untuk bersama-sama mengabdi padaNya, aku bisa
tersenyum lega. Dan saat disampaikannya asa untuk memiliki para generasi
rabbani serta pejuang-pejuang mungil yang akan lahir dari rahim sucimu,
aku telah menangis bahagia di dalam hati.
Sungguh, setelah perjuangan beratmu untuk tetap bertahan di tengah
padang yang penuh dengan ilalang liar telah usai, maka sudah waktunya
seekor kumbang yang terpilih datang untuk menyuntingmu. Dengan pesona
wangimu yang suci, serta keanggunan dan kehormatanmu yang terus kau jaga
tanpa cela, telah menempatkan sosokmu pada posisi wanita yang layak
untuk dipilih. Namun satu hal yang perlu kau ingat adalah, bahwa setelah
mekarnya kuntum milikmu itu, maka perjuangan belumlah usai.
Pernikahan
adalah sebuah titik balik di mana medan perjuangan sudah berubah. Kau
bukan seorang gadis lagi. Tanggung jawab, atensi serta wilayah
perjuanganmu telah bertambah, kau harus mulai memikirkan keluargamu,
anak-anakmu, serta suami. Maka, pesanku padamu, tetaplah kau jaga
semerbak wangi yang telah kau jaga selama ini.
Akhirnya, semoga Allah Subhaanahu wa ta’ala senantiasa merahmati dan
memberkahi pernikahanmu, keluargamu serta seluruh keturunanmu kelak di
kemudian hari, sehingga pada waktunya nanti mereka juga akan tetap mampu
menjalani kehidupan di waktu dan jamannya masingmasing sesuai dengan
jalan Allah Subhaanahu wa ta’ala yang telah ditentukan.
Aamiin yaa robbal
aalamiin~
Sabtu, 11 Februari 2012
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar